Rabu, 12 Januari 2011

kepasifikan Negara Persemakmuran Australia


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Persemakmuran Australia (Commonwealth of Australia) atau dikenal sebagai Australia saja adalah sebuah negara di belahan bumi selatan yang juga menjadi nama benua terkecil di dunia. Wilayahnya mencakup seluruh benua Australia dan beberapa pulau di sekitar Samudra Hindia Selatan dan Samudra Pasifik. Negara tetangga Australia disebelah utara termasuk Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini. Disebelah timur laut bertetangga dengan Pulau Solomon, Vanuatu, dan Kaledonia Baru (secara administratif milik Perancis), sementara di tenggara bertetangga dengan Selandia Baru .
Australia, walaupun terletak di dekat Asia, lebih sering disebut sebagai bagian dari dunia Barat karena kehidupannya yang mirip Eropa Barat dan Amerika Serikat. Penduduknya pun sebagian besar kulit putih.
Benua Australia selama 40.000 tahun telah didiami oleh penduduk asli Australia, namun pada abad ke-17 setelah kunjungan-kunjungan sporadis dari para nelayan di utara dan penjelajah Eropa serta para pedagang, separuh wilayah timur Australia kemudian diakui sebagai wilayah Inggris di tahun 1770 dan secara resmi dijadikan pemukiman koloni terhukum (penjahat) di New South Wales pada 26 Januari 1788. Sejalan dengan pertambahan penduduk dan perambahan wilayah-wilayah baru , maka lima wilayah besar yang mengelola sendiri "jajahan yang diperintah oleh Pusat" (Crown Colony) didirikan satu demi satu sepanjang abad ke-19.
Pada 1 Januari 1901, ke enam federasi koloni ini dan Persemakmuran Australia dibentuk. Semenjak berdirinya federasi, Australia telah berhasil mempertahankan system politik liberal demokratis yang stabil dan tetap tunduk dalam Wadah Persemakmuran. Jumlah penduduk terakhir yang tercatat adalah 20,4 juta jiwa dan umumnya terpusat di kota-kota sepanjang garis pantai seperti Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide dan Perth (dan menjadi kota-kota besar di Australia). Ibu kotanya terletak di Canberra, sementara di daerah gurunnya yang luas, jumlah penduduk sangat sedikit.
Faunanya yang unik menyebabkan negara ini identik dengan binatang kangguru dan koala. Pada tahun 2000, di Sydney diselenggarakan Olimpiade 2000.
1.2 Tujuan
Adapula yagn menjadi tujuan penulisan laporan ini adalah :
1)      Mengethui Perekonomian Negara Asia Pasifik terutama Australia
2)      Mengetahui keunggulan kompetitif Negara Australia.








BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etimologi
Australia berasal dari kata australis yang dalam bahasa Latin berarti selatan. Cerita-cerita zaman Romawi tentang Terra Australis Incognita atau "Daerah di selatan yang tidak diketahui" adalah sesuatu yang umum di zamannya namun istilah tersebut tidak menunjuk langsung pada Australia.
Oleh orang Belanda, kata Australische dalam bahasa Belanda digunakan untuk menyebut daerah yang baru ditemukan di selatan. Kata Australia dalam bahasa Inggris pertama kali dipakai Alexander Dalrymple pada tahun 1771 dalam bukunya yang berjudul An Historical Collection of Voyages and Discoveries in the South Pacific Ocean namun masih menunjukkan seluruh kawasan Pasifik Selatan. Pada 1793, George Shaw dan Sir James Smith dalam buku Zoology and Botany of New Holland menulis tentang "the vast island, or rather continent, of Australia, Australasia or New Holland" (pulau, atau malah seharusnya benua Australia, Australasia atau Belanda Baru).
Nama Australia secara resmi diakui Inggris sebagai nama benua pada 1824 di mana sebelumnya, pada 1814, Matthew Flinders dalam bukunya A Voyage to Terra Australis mempopulerkan penggunaan Australia. Begitu juga Gubernur New South Wales, Lachlan Macquarie, yang mengusulkan peresmian nama tersebut pada 1817.
2.2 Sejarah
Penduduk pertama Australia diperkirakan datang sekitar 42.000 dan 48.000 tahun yang lalu. Orang Australia pertama yang menjadi nenek moyang Penduduk Asli Australia yang dikenal juga sebagai Aborigin sekarang, tiba melalui jembatan-jembatan yang menghubungkan daratan atau lintasan laut dari benua yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Kebanyakan dari orang ini adalah pemburu-pengumpul dan menganut nilai-nilai budaya verbal dan nilai-nilai keagamaan yang kompleks dimana dilakukan pemujaan atau penghormatan akan tanah dalam kepercayaan mistik. Namun penduduk yang mendiami Pulau di Selat Torres, yaitu suku Melanesia, yang merupakan bagian perpanjangan jauh yang terletak disebelah utara Queensland mempraktekan budaya yang sama sekali berbeda dari suku Aborigin. Letnan James Cook memetakan Pantai Timur Australia diatas kapal ‘’HM Bark Endeavour’’ dan menyatakan tanah tersebut menjadi milik Inggris pada tahun 1770. Replika kejadian ini lalu didirikan di Fremantle, Australia Barat pada tahun 1988 sebagai peringatan ulang tahun Australia yang ke-200.
Namun ada catatan lain resmi tentang penemuan benua Australia oleh orang Eropa. Ahli navigasi Belanda Willem Jansz sebenarnya menjadi orang pertama yang mencatat penemuan (terlihatnya) garis pantai Semenanjung York Peninsula di tahun 1606. Pada abad ke-17, Belanda memetakan seluruh garis pantai barat dan utara dan menamakannya Holland Baru (New Holland), tetapi mereka tidak mencoba untuk bermukim disana. Pada tahun 1770, saat James Cook berlayar menyusuri garis pantai timur Australia, ia menamakannya New South Wales dan menyatakan tanah tersebut milik Inggris. Ekspedisi ini telah menghasilkan penemuan-penemuan penting yang menjadi rangsangan untuk mendirikan koloni bagi para terhukum Inggris, sebagai ganti hilangnya koloni-koloni di Amerika (yang merdeka saat itu).
Wilayah Koloni Utama Inggris di New South Wales diawali dengan dibuatnya pemukiman di Pelabuhan Jackson oleh Kapten Arthur Phillip pada 26 Januari 1788. Tanggal ini kemudian menjadi hari nasional Australia, dan dikenal sebagai Hari Australia. Tanah Van Diemen, yang kini dikenal sebagai Tasmania, mulai dijadikan pemukiman pada tahun 1803 dan menjadi koloni terpisah pada tahun 1825. Britania Raya (United Kingdom) secara resmi menyatakan bagian barat Australia sebagai wilayahnya di tahun 1829. Koloni-koloni terpisah lalu mulai berdiri sebagai bagian-bagian baru New South Wales: Australia Selatan di tahun 1836, Victoria ditahun 1851, dan Queensland di tahun 1859. Wilayah Utara yang dikenal juga sebagai ‘’Northern Terrirory’’ atau NT berdiri di tahun1863 sebagai bagian dari Propinsi Wilayah Selatan Australia. Berbeda dengan koloni-koloni sebelumnya Victoria dan Australia Selatan berdiri sebagai “koloni bebas”— karena mereka tidak pernah menjadi Koloni Tahanan, walaupun sebelumnya sebelum menjadi koloni resmi mereka mendapatkan juga beberapa tahanan (narapidana) pindahan dari Tasmania. Australia Barat (Western Australia) juga berdiri sebagai “koloni bebas”, namun kemudian memperbolehkan kedatangan tahanan-tahanan karena mengalami kekurangan pekerja. Pengangkutan tahanan-tahanan ke Australia dihentikan secara bertahap antara 1840 hingga tahun 1868.
2.3 Politik
Persemakmuran Australia adalah sebuah monarki konstitusional dan mempunyai sistem pemerintahan parlementer. Ratu Elizabeth II adalah Ratu Australia, namun tugasnya sebagai Ratu berbeda dari tugasnya di Britania Raya. Sang Ratu diwakili oleh seorang Gubernur-Jenderal Australia, yang sendiri hanya menggunakan kekuatan eksekutifnya melalui nasihat dari Perdana Menteri.
Terdapat tiga cabang pemerintahan:
1)       Legislatif: Parlemen Australia yang terdiri dari Gubernur-Jenderal, Senat, dan Dewan Perwakilan.
2)       Eksekutif: Dewan Eksekutif Federal; sang Gubernur-Jenderal dinasihati para penasihat eksekutif, yang terdiri dari perdana menteri dan para menteri. Biasanya Gubernur-Jenderal tidak akan menolak nasihat-nasihat tersebut.
3)       Kejaksaan: Mahkamah Agung Australia dan pengadilan-pengadilan federal lainnya.
Australia mempunyai parlemen yang bikameral, terdiri dari Senat yang berisi 76 senator, dan sebuah Dewan Perwakilan yang mempunyai 150 anggota. Anggota Dewan dipilih dari wilayah-wilayah pemilihan beranggotakan tunggal yang umumnya disebut electorate atau seat (kursi). Negara bagian yang lebih besar populasinya akan mempunyai lebih banyak perwakilan; setiap negara bagian minimal mempunyai lima perwakilan. Dalam Senat, setiap negara bagian diwakili 12 senator tanpa mempedulikan jumlah penduduknya. Pemilihan anggota parlemen diadakan setiap tiga tahun sekali, namun biasanya hanya setengah dari kursi-kursi Senat yang diperebutkan, karena para senator mempunyai masa jabatan enam tahun yang saling bertindih. Pemerintah dibentuk di Dewan Perwakilan, dan pemimpin partai atau koalisi mayoritas dalam Dewan adalah sang Perdana Menteri.
Ada tiga partai politik besar: Buruh, Liberal, dan Nasional. Koalisi Liberal/Nasional telah berkuasa sejak Pemilu 1996 dan Koalisi berhasil merebut kekuasaan terhadap Senat dalam Pemilu 2004, namun Koalisi kemudian kalah dari Buruh pada pemilu 2007. Partai Buruh hingga saat ini masih berkuasa di setiap negara bagian dan territory; seluruh pemimpin wilayah-wilayah tersebut berasal dari Partai Buruh.
2.4 Perekonomian
Australia memiliki ekonomi campuran (mixed economy) yang sejahtera, dan bergaya-Barat, dengan PDB per kapita sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Britania Raya, Jerman dan Perancis. Negara ini berada di peringkat ketiga pada Indeks Perkembangan Manusia tahun 2004 dan keenam dalam kualitas hidup 2005 oleh hasil survei majalah The Economist. Pada tahun-tahun belakangan ini, ekonomi Australia telah kembali setelah menghadapi ekonomi global yang melemah. Pengeluaran yang meningkat dalam ekonomi dalam negeri telah menekan penurunan ekonomi, dan keyakinan konsumen dan bisnis tetap kuat. Australia menekankan reformasi sebagai salah satu faktor kunci di belakang kekuatan ekonomi.
Pada 1980-an, Partai Buruh, dipimpin oleh Perdana Menteri Bob Hawke dan Bendahara Paul Keating, memulai proses pemodernan ekonomi Australia dengan mengambangkan dolar Australia pada 1983, dan mengatur sistem keuangan.
Sejak 1996, pemerintahan Howard telah melanjutkan proses reformasi ekonomi mikro, termasuk deregulasi sebagian dari pasar tenaga kerja dan penswastaan BUMN, terutama industri telekomunikasi. Reformasi yang cukup dalam sistem pajak tak langsung dicapai pada Juli 2000 dengan diperkenalannya pajak barang dan jasa (goods and service tax; GST) sebesar 10% yang sedikit mengurangi ketergantungan terhadap pajak pemasukan pribadi dan perusahaan yang masih melambangkan sistem pajak Australia.
Ekonomi Australia tidak mengalami resesi sejak awal 1990-an. Pada Juli 2005, pengangguran masih dalam kisaran 5%. Sektor jasa, termasuk pariwisata, pendidikan, dan jasa finansial membentuk 69% dari PDB. Pertanian dan sumber daya alam hanya membentuk 3% dan 5% dari PDB, tapi cukup membantu banyak dalam ekspor Australia. Pasar ekspor Australia terbesar termasuk Jepang, Cina, AS, Korea Selatan dan Selandia Baru. Hal yang menjadi perhatian para ekonomis termasuk defisit anggaran (current account deficit) dan juga tingkat hutang luar negeri bersih (net foregin debt) yang tinggi.
2.5 Budaya
Australia memiliki ekonomi campuran (mixed economy) yang sejahtera, dan bergaya-Barat, dengan PDB per kapita sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Britania Raya, Jerman dan Perancis. Negara ini berada di peringkat ketiga pada Indeks Perkembangan Manusia tahun 2004 dan keenam dalam kualitas hidup 2005 oleh hasil survei majalah The Economist. Pada tahun-tahun belakangan ini, ekonomi Australia telah kembali setelah menghadapi ekonomi global yang melemah. Pengeluaran yang meningkat dalam ekonomi dalam negeri telah menekan penurunan ekonomi, dan keyakinan konsumen dan bisnis tetap kuat. Australia menekankan reformasi sebagai salah satu faktor kunci di belakang kekuatan ekonomi.
Pada 1980-an, Partai Buruh, dipimpin oleh Perdana Menteri Bob Hawke dan Bendahara Paul Keating, memulai proses pemodernan ekonomi Australia dengan mengambangkan dolar Australia pada 1983, dan mengatur sistem keuangan.
Sejak 1996, pemerintahan Howard telah melanjutkan proses reformasi ekonomi mikro, termasuk deregulasi sebagian dari pasar tenaga kerja dan penswastaan BUMN, terutama industri telekomunikasi. Reformasi yang cukup dalam sistem pajak tak langsung dicapai pada Juli 2000 dengan diperkenalannya pajak barang dan jasa (goods and service tax; GST) sebesar 10% yang sedikit mengurangi ketergantungan terhadap pajak pemasukan pribadi dan perusahaan yang masih melambangkan sistem pajak Australia.
Ekonomi Australia tidak mengalami resesi sejak awal 1990-an. Pada Juli 2005, pengangguran masih dalam kisaran 5%. Sektor jasa, termasuk pariwisata, pendidikan, dan jasa finansial membentuk 69% dari PDB. Pertanian dan sumber daya alam hanya membentuk 3% dan 5% dari PDB, tapi cukup membantu banyak dalam ekspor Australia. Pasar ekspor Australia terbesar termasuk Jepang, Cina, AS, Korea Selatan dan Selandia Baru. Hal yang menjadi perhatian para ekonomis termasuk defisit anggaran (current account deficit) dan juga tingkat hutang luar negeri bersih (net foregin debt) yang tinggi.




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Australia adalah benua terbesar keenam di dunia yang terletak di belahan bumi selatan. Satu-satunya negara di dunia yang menempati seluruh benua dan tidak berbatasan dengan negara-negara lain. Terdiri dari enam negara bagian yang masing-masing mempunyai parlemen, bendera dan lambang bunga sendiri-sendiri.
Kota pantai Australia adalah tempat di mana masa lalu bertemu dengan masa kini. Setiap kota mempunyai kepribadiannya sendiri dan didasari dengan gaya arsitektur Eropa akhir abad 18 yang bercampur dengan gedung-gedung tinggi yang modern.
Penduduk Australia

Penduduk Australia adalah orang-orang yang ramah, aktif dan penuh semangat, dan menikmati standar hidup yang tinggi dengan biaya hidup yang terhitung rendah. Mereka juga sangat menyukai olahraga mereka, yang biasanya tampak saat pertandingan football atau cricket.
Orang Australia juga menyukai pusaka alam mereka, berupa berbagai taman nasional dan lokasi pariwisata terkenal seperti Great Barrier Reef.
Pemandangan Alam

Walaupun Australia adalah negara terdatar di dunia, namun penuh dengan keindahan alam yang luar biasa. Dari padang pasir yang luas sampai hutan hujan tropis yang lebat dan pantai keemasan, Australia adalah suatu negeri dengan beragam pemandangan alam.
Australia juga mempunyai beberapa tempat yang paling terkenal di dunia seperti, Uluru (Ayers Rock), Sydney Opera House dan 12 Apostles di sepanjang Great Ocean Road.
Multi Budaya

Dengan 43% dari populasinya lahir di negara lain, Australia dikenal karena masyarakatnya yang multi budaya. Karena alasan ini, pelajar asing tidak mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri dan para pengajar kami terbiasa dalam mengajar siswa dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Walaupun Bahasa Inggris adalah bahasa utama, namun tidak jarang Anda mendengar orang-orang berbicara dalam bahasa lain saat berada di jalan.










DAFTAR PUSTAKA
  1. ^ Australian Bureau of Statistics, Population Growth - Australia’s Population Growth
  2. ^ a b c d Australian Bureau of Statistics. Year Book Australia 2005
  3. ^ Department of Immigration and Multicultural and Indigenous Affairs. (2005). The Evolution of Australia's Multicultural Policy
  4. ^ Parliament of Australia, Senate (2005). Inquiry into Australian Expatriates
  5. ^ Department of Immigration and Multicultural Affairs. (1995). Pluralist Nations: Pluralist Language Policies?
  6. ^ NCLS releases latest estimates of church attendance, National Church Life Survey, Rilis media, 28 Februari 2004
  7. ^ Education at Glance 2005 oleh OECD: Percentage of foreign students in tertiary education.
  8. ^ 3218.0 - Regional Population Growth, Australia, 2006-07. Australian Bureau of Statistics. Diakses pada 6 Juni 2008.
  9. ^ Australian Film Commission. What are Australians Watching?, Free-to-Air, 1999-2004 TV


“PENGARUH FASILITAS KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA”

“PENGARUH FASILITAS KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA”
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu usaha besar yang dikelola ataupun dijalankan perorangan atau secara bersama-sama (beberapa orang) yang mempunyai modal besar dengan maksud untuk mencapai tujuan mengelola perusahaannya sendiri tetapi harus dibantu oleh karyawannya. Oleh karena itu, antara perusahaan dengan karyawan harus dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Faktor-faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan adalah disiplin kerja.Disipilin kerja karyawan sangat diharapkan oleh perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.Disiplin kerja adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan kerja tim didalam sebuah organisasi. Ada dua tipe kegiatan pendis iplinan yaitu :
- Disiplin preventif
- Disiplin korektif
Ada beberapa tujuan tindakan disiplin diantaranya adalah :
menciptakan bahwa perilaku-perilaku kar yawan konsisten dengan aturanaturan perusahaan, menciptakan atau memperta hankan rasa hormat dan saling percaya diantara pimpinan dan bawahan, membantu karyawan supaya menjadi lebih produktif. Adapun jenis-jenis masalah disiplin karyawan antara lain (Henry Simamora, 1996: 749) adalah :
- Ketidakhadiran dan keterlambatan
- Sikap buruk dan tidak loyal
- Kecerobohan dan kelataan
- Pembangkangan atasan
- Perkelahian
- Pelanggaran-pelanggaran peraturan perusahaan
- Kinerja yang buruk
- Perlambatan kerja

Untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan, perlu adanya fasilitas kerja yang baik. Menurut Suad Husnan (2002: 187), “Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan”. Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Fasilitas kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih produktif. Menurut jurnal dengan adanya fasilitas kerja karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Variabel fasilitas kerja dapat dilihat dari adanya fasilitas pendukung seperti : fasilitas ibadah, toilet / WC dan lain-lain.
Agus Mulyono dan Indriyo Gito Sudarmo (2001: 12)
“Produktivitas bukanlah hanya satu masalah teknis maupun manajerial tetapi merupakan suatu masalah yang kompleks , merupakan masalah yang berkenaan barang-barang pemerintah, serikat buruh dan lembagalembaga sosial lainnya, yang semakin berbeda tujuannya akan semakin beda pula definisinya, produktivitasnya”. Maka definisi produktivitas diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih umum bagi negara maupun bagian ekonomi yang berbeda-beda.Dengan perbaikan produktivitas perusahaan mengembangkan pertumbuhan, persaingan domestik, dan internasional serta memberikan kontribusi yang layak, yang semuanya pada akhirnya bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mutu kehidupan bangsa menyeluruh. Produktivitas yang rendah merupakan pencerminan dari organisasi atau perusahaan yang memboroskan sumber-sumber daya yang dimilikinya dan ini berarti bahwa pada akhirnya perusahaan tersebut kehilangan daya saing dan dengan demikian akan mengurangi skala aktivitas usahanya produktivitas yang rendah dari banyak organisasi atau perusahaan akan menurun industri dan ekonomi bangsa secara menyeluruh. Adanya keyakinan yang dapat dipertimbangkan untuk menunjang konsep produktivitas baru yang mengenai proses produksi sebagai suatu sistem yang kompleks dapat diterapkan dan berlaku di masyarakat yang merupakan bagian-bagian saling berkaitan (seperti lingkungan, tenaga kerja, modal dan organisasi) tidaklah penting dari dirinya namun dengan caranya terkoordinasi kedalam satu kesatuan yang terpadu. “Diantaranya para ahli ekonomi tidak ada kesepakatan tentang batas pemisahan antara faktor-faktor tenaga kerja dan modal, komponen-komponen yang harus dimasukkan kedalam faktor lainnya maupun metode terbaik untuk mengevaluasi masing-masing faktor terhada p pertumbuhan produktivitas.”
Agus Mulyono dan Indriyo Gitosudarmo (2001: 22).Agus Mulyono dan Indriyo Gito Mulyono, (2001: 54) “Bahwa pada tingkat perusahaan pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi.” Pertama dengan pemberitaan awal instansi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan meninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas. Diskusi-diskusi pada umumnya para karyawan menghendaki tempat-tempat kerja yang menyenangkan, aman, dan cukup terang, udara yang selalu segar dan jam kerja yang tidak terlalu lama. Memberikan tempat kerja yang menyenangkan berarti pula menimbulkan perasaan betah bekerja pada karyawan sehingga dengan cara demikian dapat dikurangi dan dihindarkan dari pemborosan waktu dan biaya. Merosotnya kesehatan atas banyaknya kecelakaan kerja. Dengan demikian bila suatu perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dalam artian ada hubungan yang baik antara karyawan dengan atasan serta menjaga kesehatan, keamanan diruang kerja maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Pada umumnya para karyawan menghendaki tempat kerja yang menyenangkan, aman dan cukup terang, udara yang selalu segar dan jam kerja yang tidak terlalu lama. Memberikan tempat kerja yang menyenangkan berarti pula menimbulkan peranan betah bekerja pada karyawan sehingga dengan cara demik ian dapat dikurangi dan dihindarkan dari pemborosan waktu dan biaya. Merosotnya kesehatan atas banyaknya kecelakaan kerja.Perusahaan mengalami beberapa masalah baik masalah internal maupun eksternal perusahaan. Masalah internal perusahaan salah satunya adalah tidak terdapatnya target penjualan yang ditetapkan atau sering juga produktivitas kerja yang rendah. Hal ini dapat mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan terutama laba. Betapa pentingnya faktor kompensasi, faktor kondisi kerja dan factor fasilitas kerja untuk memotivasi dan mendorong karyawan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga akan lebih produktif maka penulis mencoba mengangkat judul skripsi bagaimana “PENGARUH FASILITAS KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA”.
B. Perumusan Masalah
Dari permasalahan yang melatarbelakangi pada karyawan bagian perencanaan yaitu tentang pengaruh disiplin kerja dan fasilitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Apakah disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan?
Apakah fasilitas mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisa pengaruh antara disiplin kerja terhadapproduktivitas kerja karyawan pada perusahaan.
Untuk menganalisa pengaruh antara fasilitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada perusahaan.
Untuk menganalisa pengaruh antara disiplin kerja dan fasilitas kerja secara bersama -sama terhadap produktivitas kerja karyawan pada perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dengan penelitian dapat mengetahui secara langsung pada obyek yang diteliti di dalam hubungan dengan pengetahuan yang diperoleh selama di bangku kuliah sehingga pengetahuannya dapat diterapkan dalamkeadaan konkrit (nyata).
2. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan masukan yang mungkin berguna bagi perkembangan perusahaan yang berkaitan dengan karyawan yang meliputi :
disiplin kerja, dan fasilitas kerja karyawan akan dapat diketahui produktivitas kerja karyawan secara finansial dan secara maksimal.

3. Pembaca
Sebagai bahan pelengkap dan pembanding terhadap penelitian.
E. Hipotesis
Fasilitas
Untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan, perlu adanya fasilitas kerja yang baik. Menurut Suad Husnan (2002: 187), “Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan”. Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Fasilitas kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih produktif. Menurut jurnal dengan adanya fasilitas kerja karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Variabel fasilitas kerja dapat dilihat dari adanya fasilitas pendukung seperti : fasilitas ibadah, toilet / WC dan lain-lain. Agus Mulyono dan Indriyo Gito Sudarmo (2001: 12)


Produktivitas Kerja
Pengertian Produktivitas
Akhir-akhir ini produktivitas merupakan masalah yang sedanghangatdibicarakan, karena produktivitas mempunyai peranan yang sangatpenting dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Menurutpendapat Ravianto (1985:16), bahwa produktivitas mengandung sebuahpengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Pengertian di atas menunjukkan bahwa ada kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutukan untukmenghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.Menurut Suprihanto (1992:7), produktivitas diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga sebagai perbandingan antara pengorbanan (input) dengan penghasilan (output).
Menurut Simanjuntak (1985:30) Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja, dan teknis operasional. Secara filosofis, produktivitasmengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan mutukehidupan lebih baik dari hari ini.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitastenaga kerja sangat tergantung pada satuan masukan yang diberikan olehtenaga kerja dan satuan keluaran yang dihasilkan oleh tenaga kerjatersebut. Satuan masukan dan satuan keluaran pada produktivitas tenagakerja hanya tenaga kerja itu sendiri dan hasilnya. Seorang tenaga kerjayang produktif adalah tenaga kerja yang cekatan dan menghasilkan barangdan jasa sesuai mutu yang ditetapkan dengan waktu yang lebih singkatatau bila tenaga kerja tersebut mampu menghasilkan produk atau outputyang lebih besar dari tenaga kerja yang lain dalam waktu yang lama.

F. Metode Penelitian
a). Metode Penelitan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,maksudnya adalah memusatkan penelitian pada masalah-masalah yang aktual yaitu pada masalah masa sekarang ini.Data diperoleh dikumpulkan,disusun,dijelaskan dan dianalisis.
b). Sumber Data
Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung di lapangan oleh seorang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya (Sugiyono, 1999:129). Dalam hal ini data primer yang diperlukan meliputi data mengenai motivasi.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari tempat dilaksanakan penelitian tersebut.
c). Metode Pengumpulan Data
Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung pada Rumah Sakit dan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik.
Interview
Yaitu pengumpulan data dimana peneliti mengajukan tanya jawab dengan pimpinan perusahaan atau staff yang ditunjuk guna melengkapi keterangan tentang masalah yang diteliti dan juga memberikan data yang diperlukan.

Dokumentasi
Adalah melihat catatan mengenai data-data yang ada hubungannya dengan penelitian.




















G.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Data Olahan Tanggapan Responden Terhadap Pengaruh Fasilitas (X) Terhadap Produktivitas Kerja(Y)
No. X Y X2 Y2 xy
1 28 37 784 1369 1036
2 31 34 961 1156 1054
3 30 35 900 1225 1050
4 28 35 784 1225 980
5 28 35 784 1225 980
6 29 36 841 1296 1044
7 26 35 676 1225 910
8 29 33 841 1089 957
9 25 34 625 1156 850
10 28 35 784 1225 980
11 27 33 729 1089 891
12 27 37 729 1369 999
13 27 34 729 1156 918
14 28 34 784 1156 952
15 31 36 961 1296 1116
16 26 34 676 1156 884
17 28 34 784 1156 952
18 25 31 625 961 775
19 26 32 676 1024 832
20 27 32 729 1024 864
21 27 33 729 1089 891
22 29 33 841 1089 957
23 30 31 900 961 930
24 26 35 676 1225 910
25 30 33 900 1089 990
26 29 36 841 1296 1044
27 28 33 784 1089 924
28 27 34 729 1156 918
29 28 32 784 1024 896
30 28 35 784 1225 980
∑ 836 1021 23370 34821 28464


Analisa Korelasi
Untuk mengukur kuat tidaknya korelasi antara variabel X (Motivasi) dan variabel Y (Produktivitas Kerja),maka dapat mengunakan Korelasi (r) dengan rumus :

r=(n∑xy-(∑x)(∑y))/(√({n∑x^2 )-(∑〖x)〗^2 } {n∑y^2-(〖∑y)〗^2})
Hipotesis yang di ajuhkan dalam pengujian ini adalah :
Ho : r = 0, tidak ada pengaruh antara promosi dengan volume penjualan.
Ha : r > 0, terdapat pengaruh antara promosi dengan volume penjualan.
Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika r > 0
Analisis korelasi variable X dan Y

r = (30(28464)-(836)(1021))/√(({30(23370)-(836)^2 ) }{30(34821)-(1021)^2 } )
= (853920-853556)/√((701100-698896)(1044630-1042441))
= 364/√((2204)(2189) )
=364/√4824556
=364/2196,48 = 0.1657197
PRE=r^2=(0.1657197 )^2=0.027463=0.027
Dari perhitungan diatas menggunakan analisa korelasi sederhana product moment,diperoleh r=0.1657197,ini menunjukan ada hubungan positive antara Fasilitas dengan Peningkatan Produktivitas Kerja.
Uji Signifikan Koefisien Korelasi
Hipotesis yang digunakan sehubungan denganpengujian signifikansi ini adalah :
Ho : t hitung ≤ t tabel, hubungan variabel promosi dengan variabel volume penjualan Tidak signifikan.
Ha : t hitung > t tabel,hubungan variabel promosi dengan variabel volume penjualan Signifikan.
Rumus yang di gunakan adalah uji signifikan t sebagai berikut :

t=(0.1657197√(n-2))/√(1-(〖0.1657197)〗^2 )
Setelah didistribusikan maka diperoleh :
t=(0,1657197√(n-2))/√(1-(0.1657197)
= (0.1657197√28)/√(1-(0.1657197)) = (0.1657197(5.29150))/√0.342803
= 0.8769058/√0.585
=1.4989843
Untuk uji signifikan ini digunakan α = 0.05, dengan n = 30-2 =28.Apabila t hitung =1.4989843dikonsultasikan dengan t table = 1,701 berarti Ha ditolak Ho diterima.
Dikarenakan t table t table = 1,701> t hitung =1.4989843Jadi Ho t hitung ≤ t tabel, hubungan variabel Fasilitas kerja dengan variabel Prouduktivitas Kerja Tidak signifikan.
Hal ini berarti hubungan kedua variable tidak Signifikan.

Selanjutnya korelasi antara promosi dan volume penjualan da[at terlihat pada tabel interpretasi ( Guiford ) berikut ini :
Besarnya nilai R Interpretasi
Antara 0.800 s/d 1.000 Tinggi
Antara 0.600 s/d 0.800 Cukup tinggi
Antara 0.400 s/d 0.600 Agak rendah
Antara 0.200 s/d 0.400 Rendah
Antara 0.000 s/d 0.200 Sangat rendah (tidak berkolerasi)
Berdasarkan hasil perhitungan,maka nilai korelasi uji adalah =-0.027apabila dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai korelasi Guildford tersebut diatas,maka berada pada koreksi sangat rendah.
Untuk meluhat lebih jauh hubungan antaraFasilitas dengan peningkatan produktivitas kerja terlihat pada analisis koefisien determinasi atau proportional reduction of error PRE=r^2=(0.1657197 )^2=0.027463=0.027 Hal ini memberikan petunjuk bahwa pengaruh Fasilitas dengan peningkatan produktivitas kerja adalah hanya 2.7% dipengaruhi oleh fasilitas sisanya 97,3% dipengaruhi oleh beberapa factor lain.




Analisa Regresi Antara Fasilitas dengan Peningkatan Produktivitas Kerja
Hubungan antara pemberian motivasi dengan peningkatan produktikvitas kerja dapat diketahui dengan melihat dalam suatu persamaan garis lurus sebagai berikut :
Y = a + bx
Dimana koefisien regresi a dan b untuk regresi linier dihitung sebagai berikut :
= ((∑y)(∑x^(2)-()∑x)(∑xy))/(n∑x^(2-(∑) 〖x)〗^2 )
=((1021)(23370)-(836)(28464))/(30(23370)-〖(836)〗^2 )
=(23860770-23795904)/(701100-698896)
=64866/2204 = 29.43

=(n∑xy-(∑x)(∑y))/(n∑x^(2-(∑) 〖x)〗^2 )
=(30(28464)-(836)(1021))/(30(23370)-(〖836)〗^2 )
=((853920)-(836)(1021))/(701100-698896)
=(853920-853556)/(701100-698896)
=364/2204 =0.1651543=-0.165
Dari perhitungan diatas maka diperoleh kostanta a=29.43 dan koefisien arah b=-0.165.Dengan hasil ini,maka regresi Penerapan Fasilitas(X) atas Peningkatan Produktivitas kerja (Y) :
Y=29.43+0.156x= 29.43
Dari perhitungan regresi diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila penerapan Pemberian Fasilitas dengan Peningkatan Produktivitas Kerja dinaikan satu skalah maka peningkatan produktivitas kerja akan meningkat 29.43%.Dengan kata lain meningkatkan fasilitas sebesar 100% akan menurunkan produktivitas kerja sebesar 29.43%.






DAFTAR PUSTAKA

Handari Nawawi, 1990. Administrasi Personel untuk Peningkatan ProduktivitasKerja. Jakarta: Haji Masagung.
J. Ravianto. 1986. Pengukuran Produktivitas. Yogyakarta: Kanisius.
Komaruddin. 1992. Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Rusli Syarif. 1991. Produktivitas. Jakarta: Depdikbud.
Manullang, S. 1993. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bina Aksara.
Moh As’ad, 1999, Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta
Moekijat. 2002. Dasar-DasarMotivasi. Bandung: Pioner Jaya.
Onang Uhjana. 1987. Minat dan Motivasi Kerja dalam Perekonomian. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Payman J Simanjuntak, 1987. Tenaga Kerja, Produktivitas dan Kecenderungan.
Jakarta: SIUP.
Reksohasidiprodjo. 1989. Organisasi Perusahaan-Teori Struktur dan Perilaku.
BPFE. Yogyakarta
Riyadi. 2000. Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagai variabel Moderatingdalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan KinerjaManajerial. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Albert KojoNg (Albert Yohanes KoyoNg)
Bekerja di Kerajaan Allah (pelayan,pekerja)Jurusan FISIP Administrasi Bisnis di Universitas Sam RatulangiTinggal di ManadoBerpacaran dengan Trivena Ichy GumbelangiTahu Bahasa Indonesia, Manado, MelayuDari ManadoLahir tanggal 31 Juli 1991